Ticker

6/recent/ticker-posts

KORBAN DUGAAN MANIPULASI DATA NASABAH KUR BRI BERTAMBAH




Belitung|Satamexpose.com - Manipulasi data pribadi untuk peminjaman dana KUR BRI yang macet kembali terungkap, Rabu(10/9).

Menyusul nasabah BRI Air Merbau, Rama Doni yang merasa tak terima data pribadinya digunakan sebagai peminjam KUR BRI Air Merbau, berinisial NL, warga Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung juga mengalami nasib serupa.

 Didampingi Kepala Desa Air Ketekok ketika ditemui wartawan Satamexpose.com, NL mengungkapkan jika dirinya selama ini tidak mengetahui jika namanya tertera sebagai peminjam dana KUR BRI yang macet.

"Saya baru beberapa bulan yang lalu menyadari jika nama saya tercatat di BRI sebagai nasabah kredit macet," ujarnya.

Menurutnya, ia baru mengetahui permasalahan tersebut beberapa bulan terakhir, ketika tetangganya mengatakan jika ada orang yang mengaku dari Bank BRI mencari dirinya.

Mendapat kabar tersebut, keesokan harinya NL ke BRI unit Air Merbau menanyakan prihal apa dirinya dicari pihak bank.

"Ketika itu saya hanya bertemu dengan petugas di cs yang menyatakan jika nama saya memang tercantum sebagai peminjam di bank itu, dan saya kaget karena merasa tidak pernah melakukan pinjaman ataupun menandatangani baik perjanjian akad kredit maupun pembukaan rekening bank terkait pinjaman itu," ujarnya Rabu(11/9).

Pihak bank juga menyatakan kepada NL jika pinjaman atas namanya itu dipergunakan oleh karyawan bank bernama Herli dan meminta Nova menitipkan nomor handphone untuk nantinya dihubungi.

"Hingga saat ini tidak ada pihak bank menghubungi saya lagi. Saya juga memang kenal dengan Herli selaku satpam Bank BRI unit Simpang Membalong dan sekira dibawah tahun 2021 pernah menemui saya menawarkan pengajuan kredit di Bank BRI Air Merbau, namun saya tolak," paparnya.

NL juga menyebutkan jika Herli sempat mengajaknya kerjasama penjualan taperware.

"Ketika itu Herli sempat meminjam KTP saya, karena sudah kenal saya pinjamkan dan itupun tidak lama ia kembalikan," terangnya.

NL juga menyebutkan jika ia sudah pernah menghubungi Herli via handphone terkait persoalan itu.

"Herli saat itu mengakui ia meminjam atas nama saya dan berjanji akan menyelesaikannya dalam waktu dekat dan ia juga mengatakan dirinya telah dipecat dari Bank BRI," katanya.

Sementara itu, Kades Air Ketekok Antoni terkait masalah tersebut mengakui dirinya sempat mengkonfirmasikannya ke pihak Cabang BRI dan bertemu dengan salah seorang pegawai bank yang bernama Veolita.

"Dari sana saya mengetahui jika pinjaman yang katanya akan dilunasi itu ternyata belum sama sekali dibayarkan dan status NL masih selaku peminjam kredit macet," jelasnya.

Namun pihak bank tidak merinci berapa nilai pinjaman dan sejak kapan peminjaman itu terjadi.

Antoni mengesankan pihak bank selalu menutupi terhadap data peminjaman atas nama NL dan selalu mengatakan "silahkan tinggalkan nomor hp nanti akan dihubungi." 

Hingga saat ini, tidak ada kejelasan dari pihak bank dan Herli juga sudah tidak bisa dihubungi.

Akibat manipulasi data nasabah itu, hingga saat ini NL sulit melakukan kredit kendaraan dan lain-lain, karena status NL masih sebagai peminjam kredit macet di BRI yang tidak pernah diterima ataupun diajukannya. (fr1)