Belitung|Satamexpose.com
– Sedikitnya enam puluh sampel takjil atau makanan
berbuka puasa yang diambil dari penjual makanan di seputar Kota Tanjungpandan
dikumpulkan dan diperiksa di mobil laboratorium keliling yang terparkir di
halaman Gedung Nasional Tanjungpandan, Senin (27/3).
Kegiatan
rutin pengawasan oleh Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Belitung bersama Dinas Kesehatan Kabupaten
Belitung tersebut tidak ditemukan penggunaan bahan pewarna pewarna berbahaya
seperti methanyl yellow dan rhodamin B.
"Dari
hasil pengujian, tidak ada terdeteksi bahan berbahaya, masyarakat bisa tenang
dan mengonsumsi takjil dengan aman," ujar Kepala Loka POM Belitung,
Asrudin.
Jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut Asrudin sampel yang diambil untuk
dicek kandungan pewarna berbahaya kali ini lebih banyak, lantaran variasi
takjil juga lebih beragam.
Selain
pengawasan takjil di seputar Kota Tanjungpandan, Loka POM
Belitung juga akan melakukan pemeriksaan di
kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Belitung.
"Jika
ada keluhan terkait kecurigaan terhadap makanan atau takjil yang ada, bisa
menghubungi kami melalui layanan konsumen," tambahnya.
Sementara
itu, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Yulia
mengatakan dengan tidak ditemukannya penggunaan bahan pewarna dan pengawet
berbahaya menunjukkan baiknya kesadaran penjual takjil dan beberapa penjual
takjil diakuinya memang sudah menerima pelatihan keamanan.
"Dinkes
juga ikut memantau, bukan hanya yang rutin seperti kegiatan Ramadhan saja, tapi
juga mengawasi pangan industri rumah tangga (PIRT)," tasdasnya.(rus)