Belitung |Satamexpose.com
– Tiang reklame/iklan yang terbuat dari pipa
besi berdiameter sekitar 12” dan tersebar di sepanjang Jalan Sriwijaya,
Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendapat
sorotan tokoh masyarakat Belitung karena dinilai sudah tidak sesuai lagi penempatannya,
Sabtu(19/11).
Tiang-tiang tersebut berdiri tepat dimana trotoar jalan
dan saluran air berada, sehingga dianggap mengganggu kenyamanan pejalan kaki
dan memungkinkan untuk menghambat aliran air dikarenakan pondasi tiang memakan
lebih dari setengah ruang pada saluran air.
H. Moctar Motong yang acap disapa Tera, mengatakan saat
ini trotoar di Jalan Sriwijaya sedang dibangun untuk dipercantik agar pejalan
kaki merasa aman dan nyaman, namun akibat keberadaan tiang reklame dengan pipa
besi besar pejalan kaki menjadi terhalang.
“Ini di tengah kota dan ini daerah wisata, dimana berdiri
disepanjang jalan beberapa hotel, para tamu dan masyarakat biasanya suka
berjalan kaki di pagi hari. Dengan adanya tiang reklame, jalan tidak bisa airpun
juga buntu,” ujarnya, Sabtu(19/11).
Dirinya meminta Gubernur melalui Dinas PUPR Provinsi
Babel agar memerintahkan pembongkaran tiang reklame yang berdiri di atas
trotoar tersebut.
“Kami minta Gubernur agar stop dulu pembangunan itu,
bongkar dulu itu tiang reklame, baru pembangunan diteruskan pembangunan
pendestrian dan saluran. Jangan sampai pekerjaan yang baik tersebut nantinya
menjadi tidak jelas,” papar Tare’.
Hal senada juga disampaikan oleh A. Rani Rasyid alias Pak
Agok yang juga merupakan tokoh masyarakat Belitung, dimana menurutnya keberadaan
tiang reklame yang hampir menutupi badan trotoar sangat mengganggu masyarakat
yang sedang berjalan diatasnya.
“Ketentuannya, trotoar
adalah untuk pejalan kaki. Namun kami menilai pemerintah membiarkan seolah-olah
setuju dengan keberadaan reklame yang berdiri di trotoar dan menghalangi
kelancaran aliran air pada darinase itu,” tandasnya. (rus)