Gambar : Pusat jajanan tradisional Pujasena di Tanjungpandan, terlihat sepi pasca penerapan PPKM Mikro Intensif. |
Prihal
tersebut diungkapkan oleh Yadiman, salah seorang pedagang di pusat jajanan
Pujasena kepada wartawan pada senin (12/7). Menurutnya, sebelum dilaksanaannya PPKM intensif omset warung kopi
miliknya bisa mencapai Rp. 600 ribu per semalam namun selama PPKM omset menurun
menjadi Rp. 200 ribu per malam.
"Karena
Pemerintah minta tutup tidak melebihi pukul 20:00 WIB, jadi waktu berdagang
kami hanya sekitar empat jam dalam sehari," ujarnya.
Hal senada
juga disampaikan oleh Sulastri yang juga pedagang di kawasan pusat jajana
Pujasena yang terpaksa harus mensiasati dengan menerapkan pelayanan pesan antar
guna menjaga pendapatan dimasa penerapan PPKM Intensif ini. (rus)
Belitung | Satam Expose.com - Jumlah pendapatan pedagang di pusat jajanan sederhana
(pujasena) Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, menurun dampak Sejak diterapkannya PPKM mikro intensif (3-15 Juli
2021) di Kabupaten Belitung, sejumlah pedagang mengeluhkan tingkat pendapatan
yang mengalami penurunan hampir sekitar tujuh puluh lima persen.
Prihal
tersebut diungkapkan oleh Yadiman, salah seorang pedagang di pusat jajanan
Pujasena kepada wartawan pada senin (12/7). Menurutnya, sebelum dilaksanaannya PPKM intensif omset warung kopi
miliknya bisa mencapai Rp. 600 ribu per semalam namun selama PPKM omset menurun
menjadi Rp. 200 ribu per malam.
"Karena
Pemerintah minta tutup tidak melebihi pukul 20:00 WIB, jadi waktu berdagang
kami hanya sekitar empat jam dalam sehari," ujarnya.
Hal senada
juga disampaikan oleh Sulastri yang juga pedagang di kawasan pusat jajana
Pujasena yang terpaksa harus mensiasati dengan menerapkan pelayanan pesan antar
guna menjaga pendapatan dimasa penerapan PPKM Intensif ini. (rus)