Gambar Ilustrasi |
MANGGAR,
SATAMEXPOSE.COM - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur dr.
Vonny Primasari, MARS, memberikan keterangan terkait ibu muda warga Desa Batu
Penyu yang meningga dunia pada Sabtu malam (27/3).
dr.
Vonny menjelaskan, awalnya pasien yang tengah mengandung 35 minggu ini
mengalami kejang-kejang dirumahnya, lalu DA (21) dibawa keluarga ke Puskesmas
Gantung, tetapi karena kembali mengalami kejang-kejang wanita muda ini langsung
dirujuk ke RSUD Beltim. Sebelum dibawa ke RSUD Beltim untuk dilakuan tindakan
lebih jauh, mendiang di swab antigen dan hasilnya positif Covid-19.
DA tiba di RSUD Beltim pukul
9:40 wib Sabtu (27/3) pagi keadaan masih kejang-kejang, kemudian langsung
dibawa keruang isolasi untuk persiapan operasi caecar (SC), karena bayi dalam
kandungan telah mengalami keracunan.
“Dari
pihak bidan memanggil keluarga untuk menjelaskan kondisi pasien saat itu, dan
pihak keluarga menyetujui untuk tindakan operasi. Setelah semua telah siap, penetrapi
kejang eklamsi sudah sesuai dengan Protap (Prosedur Tetap). Mulai persiapan
operasi anastesi itu mulai sekitar jam 11:30 wib, Operasi mulainya jam 12:10
wib, selesainya jam 13:40,” papar direktur RSUD Beltim.
Direktur
RSUD Beltim juga mengungkapkan bayi akhirnya lahir dengan selamat, dan hasil
swab antigen bayi tersebut pun negatif.
“Lahirnya
bayi perempuan, dengan berat 2.400 Gram, kondisi bayi sempat sesak karena
ibunya sempat mengalami kejang, tetapi langsung disambut oleh dokter bayi dan di
resusitasi dari beliau. Alhamdulillah kondisi bayinya baik dan sudah di swab
antigen pertama, hasilnya negatif, hasil labornya juga masih dalam batas
normal, bayi pun diberikan vaksin HBIG,” ujar dr. Vonny.
Sedangkan
kondisi sang ibu menurut dr. Vonny pasca operasi masih kritis dan membutuhkan
ventilator sebagai alat bantu pernafasan, hingga akhirnya DA menghembuskan
nafas terakhir pada pukul 18:44 wib.
“Kondisi
ibu setelah operasi sudah berat, tensi 168/82 nadi sudah 122, pernafasan sudah
dengan ventilator. Mulai memperburuk itu jam 18:08 wib denga tensi 84/42 SPOnya
sudah 40%, kondisi pasien memang sudah tidak sadar dari terakhir kejang. Jadi
langsung dilakukan RJP sampai 12 siklus, akhirnya jam 18:44 wib dinyatakan
meninggal dunia,” pungkas dr. Vonny.(*rls)