Gambar : Jasman, wakil ketua HNSI Belitung. |
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Terkait wacana pemindahan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan ke Pelabuhan Munsang, Kecamatan Sijuk, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung merasa keberatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua
HNSI Kabupaten Belitung Jasman saat menggelar konferensi pers bersama beberapa
awak media, Kamis (25/3/2021) malam.
Menurutnya, pemindahan pelabuhan yang nota
bene merupakan pelabuhan penghubung antara nelayan dengan pengusaha ini terealisasi,
tentunya akan memiliki dampak sosial ekonomi, serta akan terjadi inflasi, “pelabuhan
pindah otomatis nelayan juga ikut pindah. Hal ini tentu akan menambah biaya
operasional bagi para nelayan yang menempuh jarak yang lumayan jauh,”
ungkapnya.
Selain itu, para pengusaha unit pengelolaan
ikan (UPI) yang banyak memperkerjakan karyawan, serta biasa membeli hasil
tangkapan para nelayan tentu juga akan pindah mendekati pelabuhan tentunya.
"Tolong dipertimbangkan lagi. Apabila
mau itung-itungan dalam jangka panjang maupun pendek nilainya banyak, serta
para nelayan dan pengusaha apakah mampu bertahan ditempat yang baru atau
tidak," kata Jasman.
Jasman juga meminta kepada pihak Pemkab
Belitung agar terlebih dahulu melakukan sosialisasi bersama para nelayan, serta
pihak terkait lainnya termasuk dengan HNSI dengan sebaik mungkin. Agar para
nelayan bisa menterjemahkan layak atau tidaknya PPN ini dipindahkan.
Jasman juga menyarankan kepada Pemkab Belitung agar memilih solusi lain seperti membuka cabang pelabuhan baru di Munsang tanpa memindahkan PPN Tanjungpandan. Hal ini tentunya akan membantu men-sejahterahkan para nelayan yang ada di Kecamatan Sijuk.
"Namun semuanya kembali lagi dengan
keputusan Pemkab. Tapi saya rasa PPN Tanjungpandan hanya perlu penataan dan
dikelola dengan lebih baik lagi," pungkasnya. (fat)