Ilustrasi bayi. Net
MANGGAR,
SATAMEXPOSE.COM - Seorang bayi berumur 11 hari asal Kecamatan Dendang terpaksa
diisolasi di ruang khusus RSUD Belitung Timur. Pasalnya hasil rapid test bayi yang
terlahir pada 28 Mei 2020 itu reaktif.
Tim
Tracking Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluaraga Berencana
(DKPPKB) Kabupaten Beltim melakukan rapid
test terhadap bayi tersebut, Sabtu (6/6/2020).
Dilansir
dari rilis Diskominfo Beltim, Ketua Tim Satgas Covid-19 RSUD Beltim dr Hotma
Banjarnahor mengungkapkan bayi laki-laki tersebut sebelumnya merupakan hasil tracking dari tenaga kesehatan di
Kecamatan Dendang yang dinyatakan positif Covid-19.
“Hasil
rapid test bayinya reaktif, namun
hasil kedua orangnya non reaktif. Jadi untuk mencegah terjadinya penularan si
bayi kita isolasi di ruang khusus, hingga nanti hasil tes swab-nya keluar,” ungkap Hotma.
Namun
Hotma menekankan jika nanti hasil swabnya positifnya, tidak bisa langsung
mengambil kesimpulan bahwa si bayi tertular saat tenaga kesehatan membantu
pemeriksaan. Hal ini mengingat banyaknya bayi melakukan kontak fisik dengan
orang banyak.
“Saya
belum bisa bilang seperti itu, karena faktornya banyak. Begitu dia lahir hingga
saat ini dia bertemu dengan banyak orang. Nah ini yang belum kita tahu dari
mana proses penularannya,” jelas Hotma.
Bayi
tersebut saat ini kondisinya cukup sehat, meski sebelumnya sempat mengalami
gejala penyakit kuning. Saat ini bayi tersebut tengah dirawat di ruang isolasi
khusus RSUD Beltim. Namun untuk asupan ASI, RSUD Beltim tetap menggunakan ASI
ibu kandung.
“Tetap
meski terpisah dengan orang tuanya, pasokan ASI-nya tetap kita pakai. Kalau pun
orang tuanya ingin menjenguk kami persilahkan namun tetap menggunakan APD,”
kata Hotma. (*/als)