DW (30) ditemukan tergantung di dapur milik ayah angkatnya, Minggu (7/4/2019) pagi. IST |
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Motif tindakan nekat DW (30), warga Jalan Air Kelapa Raya RT 028 RW 11, Desa
Air Merbau, Kecamatan Tanjungpandan mengakhiri hidupnya dengan cara
gantung diri, Minggu (7/4/2019) mulai terungkap.
Sebelum gantung diri di rumah ayah angkatnya di
Jalan Permata III RT.16/06 Deda Air
Merbau, Kecamatan Tanjungpandan, DW sempat mengirim pesan singkat ke salah
seorang temannya bernama Akong.
Kasat
Reskrim Polres Belitung AKP Erwan Yudha Perkasa mengatakan, penyidik menemukan
sebuah short message service (SMS) di handphone (Hp) milik DW yang ditujukan ke
temannya.
"Katanya
sih mau ikut nyusul ibu angkatnya yang sudah meninggal. Ada SMS ke kawannya
lewat HP merek Mito," kata AKP Erwan kepada SatamExpose.com Minggu
(7/4/2019).
Sebelumnya Akui, warga Jalan
Permata III RT.16/06, Desa Air Merbau, Kecamatan Tanjungpandan dikejutkan
sesosok mayat tergantung di dapurnya, , Minggu (7/4/2019) sekira pukul 8.00
WIB.
Awalnya ia akan mematikan lampu
dapur karena hari sudah terang. Namun ia malah melihat tubuh anak angkatnya, DW
(30) tergantung dengan leher terikat seutas tali. DW ditemukan tergantung hanya
mengenakan celana dalam saja.
DW yang beralamat KTP di Jalan
Air Kelapa Raya RT 028 RW 11, Desa Air Merbau Kecamatan Tanjungpandan sudah tak
bernyawa saat pertama kali ditemukan. Akui lalu memberitahu istrinya, LT.
"Awalnya saya mau mematikan
lampu dapur, pada saat itu saya melihat dia sudah dalam posisi begitu
(tergantung, red)," kata Akui kepada anggota Polres Belitung.
DW ditemukan tergantung dengan
leher terikat seutas tali putih. Sedangkan tubuhnya hanya dibalut celana dalam
cokelat muda. Tak jauh dari kakinya yang tak menyentuh lantai, terdapat sebuah
bangku kayu yang terguling.
LT yang menerima informasi dari
Akui terkait kondisi anak angkatnya lalu melaporkannya ke Polres Belitung.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab korban nekat
mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Kasatreskrim Polres Belitung AKP
Erwan Yudha Perkasa mengatakan, jasad korban sudah dilakukan visum di RSUD dr H
Marsidi Judono. Hasilnya korban tidak mengalami kekerasan secara fisik.
"Selanjutnya korban dibawa
ke RSUD Marsidi Judono untuk dilakukan pemeriksaan Visum Et Repertum. Hasil
pemeriksaan Visum Et Repertum oleh dokter sementara tidak ditemukan tanda-tanda
adanya kekerasan," kata AKP Erwan. (fg6)