Pasar murah yang digelar Disperindag Babel.IST/Dishubkominfo Beltim |
MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pasar murah di depan Kantor Camat Manggar, Kamis (11/4/2019). Pasar murah ini digelar untuk membantu masyarakat jelang Bulan Suci Ramadan.
Pelaksanaan pasar murah yang hanya digelar hanya satu hari ini mendapat antusias warga yang datang dan membeli bahan pangan yang tersedia. Kegiatan ini digelar Disperindag Babel di seluruh kabupaten/kota.
Dikutip SatamExpose.com dari Diskominfo Beltim, dalam kegiatan ini beberapa bahan pangan yang tersedia seperti gula pasir dijual seharga Rp 11.500 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 9.500 per liter, tepung terigu dijual seharga Rp 7.000-Rp 8.500 per kilogram.
Selain itu juga ada beras 5 kg dijual mulai harga Rp 56.000-Rp 59.000, beras 10 kg dijual mulai harga Rp 113.000-Rp 115.000, beras 18 kg dijual harga Rp 170.000-Rp 210.000.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Babel Mashun mengatakan, pasar murah dilaksanakan menjelang bulan puasa untuk membantu masyarakat.
“Pasar murah dilakukan jelang hari besar agama, yakni jelang puasa. Tahun ini ada 45 kali pasar murah untuk 7 kabupaten kota. Harganya dibawah harga eceran tertinggi,” kata Masyun.
Pihaknya selain kerjasama dengan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPSPP) Kabupaten Beltim, juga melakukan kerjasama dengan beberapa distributor sembako di Pulau Belitung.
“Kami ngundang beberapa distributor di Belitung, namun hanya dua yang datang,” ungkap Masyun.
Dari beberapa sembako yang dijual di bawah harga pasar, ternyata harga minyak goreng sempat dijual Rp 10.000 per liter atau sama dengan harga pasar. Pihak Disprindag Babel berupaya melakukan negoisasi dengan pihak distributor sehingga bisa diturunkan Rp 500,- per liter.
“Beda harga minyak goreng hanya Rp 500,- dengan harga pasar. Harusnya bisa lebih murah lagi,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Walaupun demikian, tidak sedikit warga yang membeli minyak goreng dengan bahan sembako lainnya dalam jumlah banyak karena dinilai lebih murah dibanding harga pasar.
“Harga beras yang lumayan murah, kalau bisa pemda sering-sering ada pasar murah,” kata Yuni (26), warga Desa Baru, Manggar.
Salah satu pegawai di DPMPSPP Beltim Alfian mengatakan, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan pasokan sembako di pasar-pasar. Sehingga harga tetap stabil serta sebagai langkah untuk meminimalisir kenaikan harga.
“Kami berupaya menjaga ketersediaan pasokan sembako dan meminimalisir kenaikan harga. Operasi pasar akan terus dilakukan di Beltim,” ujar Alfian saat ditemui disela membantu penjualan sembako. (*als)