Ilustrasi.NET |
Hal tersebut diungkap Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza seusai memimpin Rapat Koordinasi Pemantauan dan Pengamanan Pemilu Tahun 2019 di Ruang Rapat Bupati Beltim, Senin (4/2/19) lalu.
“Beberapa waktu lalu, kita memantau adanya rencana pengiriman ‘Tabloid Barokah’ ke beberapa masjid di lima kecamatan. Namun baru sampai di Kantor Pos langsung kita amankan sehingga tidak sempat didistribusikan,” ujar Yuslih dalam pers rilis yang diterima SatamExpose.com, Selasa (5/2/2019) malam.
Rapat dihadiri oleh Wakil Bupati Beltim, Burhanudin, Forkopimda Kabupaten Beltim, Ketua KPUD Rizal, Ketua Panwaslu Wahyu Evan Yudistira, Kepala Kantor Kementerian Agama, Pimpinan OPD terkait, serta pimpinan organisasi keagamaan di Kabupaten Beltim.
Yuslih menekankan penyebaran berita bohong dan kampanye hitam harus jadi perhatian bersama. Apalagi menurutnya intensitas akan semankin tinggi pada beberapa minggu jelang pelaksanaan pemilu.
“Kondisi kita memang masih aman dan terkendali namun kita tetap harus terus mewaspadai adanya gangguan keamanan yang mungkin bisa terjadi, terutama terkait kampanye hitam dan penyebaran berita hoaks,” kata Yuslih.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu pun meminta agar seluruh pihak kemanan dan intelijen daerah untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
KPUD, Bawaslu dan Dinas Komunikasi dan Informatika Beltim pun diminta untuk dapat bekerjasama meredam penyebaran berita hoaks.
“Saya minta koordinasi antar seluruh pihak terus ditingkatkan. Segala sesuatu yang dapat mengganggu kelancaran Pemilu di tahun harus dapat diatasi sehingga proses Pemilu dapat berjalan sesuai harapan,” ujar Yuslih.
Di Kabupaten Beltim setidaknya terdapat 33 titik kampanye pemilu. Dengan masa waktu rawan yakni dari 23 September 2018 hingga 13 April 2019. (*/als)